A Review Of pancoran glodok
A Review Of pancoran glodok
Blog Article
Your browser is out of day, and is probably not compatible with our website. A list of the most popular web browsers are available down below.
Facts tambahan mengenai Kopi Es Tak Kie, warung kopi Petak 9 ini terkenal dengan menu es kopi susunya yang sangat enak dan khas. Terlebih bila diminum dengan hidangan pendamping berupa roti bakar atau pisang goreng.
Very similar to a Singaporean kopitiam, Djauw Coffee presents great coffee and treats like kaya toast. Having said that, what definitely sets Djauw Coffee aside is always that it’s strictly manual brew. Although drip coffee is available, sand coffee is the preferred.
Konon, menurut warga sekitar rumah petak sembilan itu adalah sebuah warung kopi. Setiap pengunjung yang masuk ke kawasan ini, selalu mengatakan mereka ingin minum kopi di rumah tersebut.
Pantjoran Tea Household memiliki dua lantai. Lantai atas khusus untuk tamu yang melakukan reservasi terlebih dahulu. Ada menu yang bisa Anda pilih di sini seperti fishmaw soup, ayam kung po, sapi lada hitam, aneka seafood dan lainnya.
Para penikmat kopi satu Indonesia sepertinya mengenal tempat ini. Anda harus coba kopi O. Menu andalan ini diracik sendiri oleh pemilik dari generasi keempat.
The Santa Maria de Fatima church is a certain amount of an oddity amid the landscape of Glodok. Was it not for your white cross along with the red tile roof, one particular might have mistaken the Catholic church for your Chinese temple.
Dengan PergiKuliner, kamu bisa tahu tempat makan yang kamu tuju itu worthy of atau tidak berdasarkan penilaian Teman Kuliner yang sudah pernah mencobanya dalam bentuk score hingga critique.
Walaupun diurus olah orang-orang lanjut usia, warung Lao Hoe diatur dengan rapi. Semua memiliki tugas masing-masing dan menyenangkan melihat bagaimana warung ini dikelola dengan telaten dengan pembagian tugas yang jelas.
“Perlu ada hembusan angin segar untuk membangun Glodok lagi. Siapa yang bakal lanjutin nilai-nilai dan tradisi China kalau bukan kita?” katanya.
While some are already transformed into lovely accommodations and cafes or restaurants During this region that astonishingly felt a lot more like we were being strolling all-around a ecu city as opposed to an overpopulated town in Asia.
A stroll along the canal requires you past previous warehouses, mansions and places of work. There are many attractive but dilapidated Art Deco buildings along the canal to admire.
Don’t be expecting a comfortable vacation when traveling to. click here The industry is undoubtedly an open House wherever numerous vendors and buyers huddled with each other inside the tropical warmth with damp air. There will be most crowded during Imlek, the Lunar New 12 months from the Chinese. Having said that, There is certainly more to check out here.
Bahkan, tak jauh dari lokasi ini, kamu bisa sekalian mampir ke salah satu wihara tertua di Jakarta, yakni Wihara Dharma Bakti yang dibangun tahun 1650.